Wednesday, 23 October 2013

PROFIL PANTI ASUHAN YATIM PIATU MIFTAKHUL JANNAH



PROFIL PANTI ASUHAN YATIM PIATU
MIFTAKHUL JANNAH

     Peristiwa gempa bumi telah berlalu, namun hal tersebut meninggalkan berbagai kondisi yang perlu mendapatkan perhatian yaitu kemiskinan dan anak-anak terlantar karena menjadi yatim piatu dan ketidak berdayaan dalam perekonomian maupun sosial.

     Dari kondisi tersebut  di atas timbul niat yang tulus dari para relawan untuk sedikit meringankan beban mereka melalui lembaga sosial Panti Asuhan Yatim Piatu dan Fakir Miskin Miftakhul Jannah yang didirikan oleh Fajar Syamsu, SE,MM bersama Rohmad.

     Pada awalnya mengasuh 3 (tiga) anak yatim piatu dari korban gempa 27 Mei 2006 di Bantul kemudian bertambah menjadi 15 (lima belas) dan akhirnya sampai saat ini mencapai 50 (lima puluh) anak asuh dengan tiga pembimbing kerohanian : Ustad Ja’far Arifin, S.Ag., M.Si., Ustad Muhammad Mujadi Ks dan Ustad Rohmad.

Visi :
     Membangkitkan kepedulian dan menumbuhkan kepekaan sosial terhadap sesama, khususnya kepada anak-anak yatim piatu/yatim/piatu dan dhu’afa sehingga terwujud insan yang mulia yang bertaqwa, berilmu, berakhlakul karimah dan mandiri.
.

Misi :
     Memberikan pendidikan dan bekal keterampilan kepada anak-anak yatim piatu/yatim/piatu dan dhuafa sebagai bekal hidup agar menjadi insan yang berguna dan berakhlak mulia.
     Menciptakan kader-kader muslim yang memiliki komitmen terhadap islam, berilmu, berakhlakul karimah dan mandiri.
     Menggali, membangun dan mengembangkan potensi, bakat dan minat anak asuh dalam menghadapi era teknologi, globalisasi dan persaingan bebas.

     Motto :
مَنْ جَدَّ وَجَدَ
“Man jadda wajada”
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan mendapatkannya”

“Siapa bekerja keras dan tetap teguh dalam menjalankan perintah Allah, berarti ia telah sempurna mujahadahnya”.
( Abu Hasan Asy-Syadzili)

مَنْ صَبَرَ ظَفَرَ
“Man shabara dlafara”
“Barang siapa bersabar akan beruntung”



 








Alamat dan Kontak :



Jl. Parangtritis Km. 21 Kuwon Sidomulyo Bambanglipuro Bantul 55764 DIY
Telp. 0274-3251600,  0821 38 697 600, 085292460005
No. Rek. BRI  KUSUMA NEGARA
0986-01-002416-50-4
No. Rek. BNI  TRIKORA :
0191609830
an. PA. MIFTAKHUL JANNAH
Atau www.pantiasuhanmj.com
 
 





















Cetakan pertama :  April 2011
Cetakan ke dua    :  Oktober 2011
Cetakan ke tiga    :  Januari 2013





DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………… ...….………………………………...................7
Keistimewaan Menyayangi dan Menyantuni Anak Yatim…………………....11-18
Istighotsah……………………………...………...………………………….……19-35
Do’a Menarik Rezeki…………………..……………….………………......……35-38
Do’a agar diberikan pangkat yang dan kedudukan yang luhur……………...38-39
Do’a agar diberikan derajat tinggi dan mulia………………………….….……39-40
Do’a agar diberikan kekuasaan…………..………………………….…...………...40
Do’a mohon kesehatan, dijauhkan dari kekufuran, kefakiran dan siksa kubur……………….……………..………….………………………..……..……41-42
Do’a Istighotsah……………………...…..…………………………………….…42-50
Amalan agar cepat mendapatkan jodoh yang diidamkan………………....…50-52
Agar cepat dilamar orang dan segera bertemu jodohnya……………...…....52-53
Do’a untuk memikat hati seseorang……………………........................….…54-55
Do’a Mahabbah..………………………………………….….…………………..55-56
Amalan agar diberikan keturunan yang sholih/ah......…………………......…56-57
Do’a agar anak tidak rewel (agar tenang dan tidur)….............................….57-60
Do’a agar segera dapat melunasi hutang…………………………….……….…..60
Do’a Agar diberikan kepandaian/kecerdasan……………………………..…..60-61
Do’a memohon kesembuhan……………………...........................…..……...61-63
Asmaa sakit mata………………………….………........................….….…….63-64
Menyembuhkan penyakit sukar kencing………………..………………..……64-65
Menyembuhkan luka bakar…….……………..…………………….….….……..…65
Menyembuhkan sakit gigi…………….………...……..…………………...……65-66
Menghilangkan kegelisahan……………..…………...……………………...…66-67
Menghilangkan rasa takut…………………..…………………...………..…..........67
Menambah keberanian hati………………………………………...……...…….…68
Agar cepat naik haji………………………..…………………..………………...68-69
Agar tidak merasa lelah dalam perjalanan…………………………….....……69-70
Agar memudahkan bayi lahir…………………………………………...….....…….70
Penangkal sihir…………………..….……….………………………………….……71
Pertahanan diri………………………..…………………………………....…….71-74
Agar dagangan laris………………………………………………….........…..…….74
Agar suara bagus dan nyaring………………………………...……………………75
Menghadapi anak bengal……………………………………………….……….75-76
Agar cepat tidur……………………………………………………...…...………..…77
Do’a ketika terjadi angina kencang…………………………………………………78
Do’a ketika melihat halilintar………………………………………….…………78-79
Do’a ketika mendengar guruh …………………………………….………………..79
Do’a memohon cuaca terang……………………………………..………...………79
Do’a selesai mimpi yang baik……………………………………..………..………80
Do’a selesai mimpi yang buruk ……………………...……….……………………80
Penjaggaan agar tidak terkena bencana (kecurian, kebakaran, tenggelam dan lain-lain)…………………………………………………………..……………….80-81
Do’a ketika memberikan zakat…………………………………………….………..81
Do’a jawaban menerima zakat……………………………………………...………81
Do’a ketika menerima pemberian orang lain…………………………...…………82
Do’a atau ucapan kepada seseorang yang baru kembali dari beribadah haji…82
Asmaul Husna & do’anya..…………...…...……………………………..….…..83-92
Khasiat Asmaul Husna………………………………………………...……….92-114
Do’a Nur Buawat dan ……………………………………….…………..……114-116
Khasiat Do’a Nur Buwat dan Sholawat……...…………………..………….117-119
Surat Al-Waqi’ah dan Khasiatnya…………………..……………..…..…….120-130
Do’a Nishfu Sya’ban……………………………………………………..……130-132

KATA PENGANTAR

السلا م عليكم ورحمة الله وبركاته
     Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karuniaNya kepada kami, sehingga dapat menerbitkan :”BUKU AMALIYAH KELUARGA BESAR PANTI ASUHAN YATIM PIATU DAN FAKIR MISKIN MIFTAKHUL JANNAH” ini.
     Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan dan panutan kita Nabi Muhammad SAW., keluarganya, para sahabat dan orang-orang yang meneruskan perjuangan beliau sampai akhir zaman.
     Diterbitkannya buku amaliyah ini bertujuan sebagai salah satu sarana dalam memberikan bimbingan dan pembinaan akhlak putra-putri di Panti Asuhan Miftakhul Jannah yang dapat digunakan di dalam maupun di luar lingkungan Panti Asuhan.
     Apabila terdapat kekeliruan dalam penyusunan buku ini , kami selaku penyusun yang dho’if mohon dibenarkan untuk menjauhkan dari kesesatan. Dan kepada semua fihak yang membantu terbitnya buku ini, kami mengucapkan banyak terima kasih.
     Kami berharap buku ini dapat menjadi acuan yang dapat diamalkan secara rutin oleh putera puteri serta Keluarga Besar Panti Asuhan Miftahul Jannah, dan tidak menutup kemungkinan juga dapat diamalkan oleh kaum muslimin lainnya.
     Semoga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya fiddunya wal akhirah, amin.

            السلا م عليكم ورحمة الله وبركاته و

Ketua Panti Asuhan,                              Penyusun,


FAJAR SYAMSU, SE, MM                   MUHAMMAD MUJADI KS.
Miftakhul Jannah Poor Orphans Reformatory

Based on empathy and love to poor people who live in hard life, Miftakhul Jannah Poor Orphans Reformatory is founded as a social institution that has orientation to distribute aids to poor people. The reformatory is founded in 1 October 2009 located in Kuwon Sidomulyo Bambanglipuro Bantul Yogyakarta Indonesia. Unfortunately, this institution has not yet a permanent place to operate its activities and we hope that we will have our own place someday. Islam seriously gives attention to life matters such as economic and education issues. Therefore, Islam suggests to all people to give their attention to such issues and make better changes. Islam views that willingness and real action to make a batter chance of life is a religious service when it is undertaken in the name of Allah SWT. It is based on Al Qur’an and Hadits that the one who live in abundance should give attention to poor people, particularly the orphans. The attempt to change economic poorness and lack of education becomes responsibility to all parties including poor people their own self. Weak parties have to do hard efforts to make a better change of their bad life situations, while strong parties who live in abundance should give real contribution to the weak. Islam calls this contribution as zakat, infaq, or sodakhoh.  Relation mechanism of the rich and the poor can not work maximally when it runs naturally, so that third party is needed as a mediator. The mediator is fully responsible to assist the weak (poor orphans) in managing relief funds from the rich (the donors). The mediator has moral and administrative responsibility to undertake this mechanism. It also assists the poor to use the relied funds maximally to increase their life quality in the future.

Miftakhul Jannah Poor Orphans Reformatory serves as such moderator. This duty is undertaken based on integrity and candidness in the name of Allah SWT, in the form of helping each other (ta’awun). Though we have many limitations in our operations, “Insya Allah” these do not hinder our heartfelt intention to help the poor orphans. We can feel that the poor people and orphans should be helped. Therefore, we hope that Mister or Madam….. has pleasure to serve as donor for the poor orphans in our reformatory. Hopefully that your kindliness becomes your religious service and may Allah bless you. About  us please visit at ; www.pantiasuhanmj.com  or pantiasuhan-miftakhuljannah blogspot.com. Contact us , 0274- 3251600 , 082138697600 .



























KEISTIMEWAAN MENYAYANGI DAN
MENYANTUNI ANAK YATIM

Anak yatim harus selalu mendapatkan kasih sayang dari kaum muslimin. Sebab membelai kasih anak yatim pahalanya sangat besar. Sebaliknya menyia-nyiakannya adalah termasuk perbuatan dosa besar, bahkan Allah SWT mencap sebagai pendusta agama. Sebagaimana ditegaskan Allah SWT dalam Qur’an surat Al Ma’uun :
  
1.     Ara-aitalladzii yukadzdzibu biddiin.
1)     Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?fadzaalikalladzii yadu’ul yatiim.
2)     Itulah orang yang menghardik anak yatim,


2.     wa laa yahudhdhu ‘alaa tha’aamil miskiin.
3)     Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
3.     fa wailul lil mushalliin.
4)     Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
alladziinahum ‘an shalaatihim saa                                           
5)     (yaitu) orang-orang yang lalai dalam shalatnya, alladziina hum yuraa-uun
6)     lagi mereka itu riya

wayamna’uunal maa’uun

7)     Dan enggan (untuk) memberi bantuan.

Adapun perihal keistimewaan menyantuni anak yatim banyak diterangkan dalam hadits-hadits Nabi. Diantaranya adalah :
عَنْ سَهْلِ ابْنِ سَعْدٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُ اَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَناَ وَكَافِلُ الْيَتِيْمِ
فِى الْجَنَّةِ هَكَذَا وَاَشَارَباِلسَّبَّابَةِ وَاْلوُسْطَى وَفَرَّجَ مَا بَيْنَهُمَا. (رواه البخارى)
1.      ‘An sahlibni sa’din radliyallahu’anhu annan nabiyyu shallallahu’alaihi wa sallam. Qaala : anaa wa kaafilul yatiimi fil jannati haa kadzaa. Wa asyaa robissabbaa bati wal wusthaa. Wa farraja maa bainahuma.

1)     Diriwayatkan dari sahabat Sahl bin Sa’ad radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
“Saya dan orang yang menanggung anak yatim akan berada di surga bersama-sama seperti ini”. Bersabda demikian beliau sambil memberikan isyarat dengan jari tengah dan jari telunjuknya,serta merenggangkan antara keduanya (HR. Bukhari).

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُمَا اَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ قَبَضَ يَتِيْمًا مِنْ بَيْنِ مُسْلِمِيْنَ اِلى طَعَامِهِ وَشَرَبِهِ اَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَةَ الْبَتَةَ. اِلاَّ اَنْ يَعْمَلَ ذَنْبًا لاَيُغْفَرُ (رواه الترمذى)
2.     Wa’anibni ‘abbasiin radliyallahu ‘anhumma annan nabiyya shallahu ‘alaihi wa sallama qaala : man qabadla yatiiman min baini muslimiina ilaa tha’aamihi wa syarabihi adkhalahullahul jannatal batata. Illa an ya’mala dzanban laa yughfaru.
2)     Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu’anhumma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda : “Barang siapa merawat anak yatim yang diambil dari kaum muslimin dengan memberikan  makanan dan minuman, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga secara langsung, kecuali kalau ia berbuat dosa yang tidak terampuni” (HR. Tarmidzi).

وَعَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ الله ُعَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :اَنَا اَوَّلُ مَنْ يَفْتَحُ بَابَ الْجَنَّةِ اِلاَّ اَنِّى اَرَى امْرَاَةً تُبَادِرُفِى. فَاَقُوْلُ : مَنْ اَنْتِ؟ فَتَقُوْلُ : اَنَاامْرَاَةٌ قَعَدَتْ عَلىَ اَيْتَامِ لِى (رواه ابو يعلى)

3.     Wa’an abii hurairata radliyallahu ‘anhu anna Rasulullahu Shallahu ‘alaihi wa sallam qaala : anaa awwalu man yaftahu baabal jannati illaa annii araam raatan tubaadirufii. Faaquulu : man anti? fataquulu : anamraatun qa’adat ‘alaa aitamilii.

Diriwayatkan dari sahabat Abi Hurairah radliyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam, telah bersabda : “Aku adalah orang yang pertama kali akan membuka pintu surga, dan ketika membuka pintu, aku melihat seorang wanita telah mendahuluiku masuk. Sehingga aku bertanya : “Siapakah kamu?” Ia menjawab : “Akulah wanita yang tabah merawat anak-anak yatim” (HR. Abu Ya’la).

Bila hati seseorang keras sulit menerima nasihat dan kebenaran maka Rasulullah memberikan solusi agar membelai rambut anak yatim dan memberikan santunan kepadanya dan memberi makan fakir miskin. Sebagaimana hadits Nabi :

وَعَنْهُ اَنَّ رَجُلاً شَكَا اِلَى النَّبِيِ صَلَّى اللهُ ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَسْوَةُ قَلْبِهِ. فَقَالَ : اَمْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيْمِ وَاطْعِمِ الْمِسْكِيْنَ (رواه احمد)
 “Wa’anhu ana rajulan syakaa ilannabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallama qaswatu qalbihi. Faqaala : amsah ra’sal yatiimi wath’imil miskiin”.

Diriwayatkan dari sahabat Abi Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwa ada seorang lelaki yang mengeluh kepada Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam karena kekerasan hatinya. Maka Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Belailah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin” (HR.Ahmad)”.

Disamping itu Allah SWT memerintahkan agar selalu menginfakkan sebagian harta kita kepada anak yatim dan orang miskin,sebagaimana tersebut pada firman Allah SWT, QS. Al-Baqarah, 215.


“Yas-aluunaka maa dzaa yunfiquun. Qul maaa anfaqtum min khairin falil walidaini wal aqrabiina wal yataamaa wal masaakini wabnissabiili wamaa taf’aluu min khairin  fainnallaha bihii ‘aliim”.

“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya”.
Allah SWT akan memberikan pahala dan balasan yang berlipat ganda kepada orang yang membelanjakan hartanya (menginfakkan) di jalan Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 261 :

 “Matsalulladziina yunfiquuna amwalahum fii sabiilillahi kamatsali habbatin ambatat sab’a sanaabila fii kulli sunbulatin miiatu habbah. Wallahu yudha’ifu liman yasyaau. Wallahu waasi’un ‘aliim”.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.

Maka agar kita senantiasa berbuat baik kepada siapa saja dan agar menjauhkan diri dari sifat sombong dan membanggakan diri sebagaimana firman Allah pada surat An-Nisa’ ayat 36 :
وَاعْبُدُوْا اللهَ وَلاَ تُشْرِكُوْابِهِ شَيْأً وَبِاالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَبِذِى الْقُرْبىَ وَالْيَتَامَى  وَالْمَسَاكِيْنِ وَالْجَارِذِى الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ باِلْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَا نُكُمْ. اِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُحْتَالاً فَحُوْرًا
“Wa’budullaha walaa tusrikuu bihi syaian wabilwaalidaini ihsaanan wabidhil qurbaa walyataamaa wal masaakiini wal jaaridhil qurbaa wal jaril junubi wasshohibibil janbi wabnissabiili wa maa malakat aimaanukum. Innallaha laa yuhibbu man kaana muhtalin fahuura”.

“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua, kerabat dekat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat,  Ibnu Sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri”.



No comments:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Komentar