PROFIL
PANTI ASUHAN YATIM PIATU
MIFTAKHUL
JANNAH
Peristiwa gempa bumi telah berlalu, namun
hal tersebut meninggalkan berbagai kondisi yang perlu mendapatkan perhatian
yaitu kemiskinan dan anak-anak terlantar karena menjadi yatim piatu dan ketidak
berdayaan dalam perekonomian maupun sosial.
Dari kondisi tersebut di atas timbul niat yang tulus dari para
relawan untuk sedikit meringankan beban mereka melalui lembaga sosial Panti
Asuhan Yatim Piatu dan Fakir Miskin Miftakhul Jannah yang didirikan oleh Fajar
Syamsu, SE,MM bersama Rohmad.
Pada awalnya mengasuh 3 (tiga) anak yatim
piatu dari korban gempa 27 Mei 2006 di Bantul kemudian bertambah menjadi 15
(lima belas) dan akhirnya sampai saat ini mencapai 50 (lima puluh) anak asuh
dengan tiga pembimbing kerohanian : Ustad Ja’far Arifin, S.Ag., M.Si., Ustad Muhammad
Mujadi Ks dan Ustad Rohmad.
Visi :
Membangkitkan kepedulian dan menumbuhkan
kepekaan sosial terhadap sesama, khususnya kepada anak-anak yatim piatu/yatim/piatu
dan dhu’afa sehingga terwujud insan yang mulia yang bertaqwa, berilmu,
berakhlakul karimah dan mandiri.
.
Misi :
Memberikan pendidikan dan bekal
keterampilan kepada anak-anak yatim piatu/yatim/piatu dan dhuafa sebagai bekal
hidup agar menjadi insan yang berguna dan berakhlak mulia.
Menciptakan kader-kader muslim yang
memiliki komitmen terhadap islam, berilmu, berakhlakul karimah dan mandiri.
Menggali, membangun dan mengembangkan
potensi, bakat dan minat anak asuh dalam menghadapi era teknologi, globalisasi
dan persaingan bebas.
Motto :
مَنْ
جَدَّ وَجَدَ
“Man jadda wajada”
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan mendapatkannya”
“Siapa bekerja keras dan tetap teguh dalam menjalankan perintah Allah,
berarti ia telah sempurna mujahadahnya”.
( Abu Hasan Asy-Syadzili)
مَنْ
صَبَرَ ظَفَرَ
“Man shabara dlafara”
“Barang siapa bersabar akan beruntung”
![]() |
Alamat dan Kontak :
|
Cetakan pertama :
April 2011
Cetakan ke dua :
Oktober 2011
Cetakan ke tiga
: Januari 2013
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar…………………… ...….………………………………...................7
Keistimewaan
Menyayangi dan Menyantuni Anak Yatim…………………....11-18
Istighotsah……………………………...………...………………………….……19-35
Do’a
Menarik Rezeki…………………..……………….………………......……35-38
Do’a
agar diberikan pangkat yang dan kedudukan yang luhur……………...38-39
Do’a
agar diberikan derajat tinggi dan mulia………………………….….……39-40
Do’a
agar diberikan kekuasaan…………..………………………….…...………...40
Do’a
mohon kesehatan, dijauhkan dari kekufuran, kefakiran dan siksa
kubur……………….……………..………….………………………..……..……41-42
Do’a
Istighotsah……………………...…..…………………………………….…42-50
Amalan
agar cepat mendapatkan jodoh yang diidamkan………………....…50-52
Agar
cepat dilamar orang dan segera bertemu jodohnya……………...…....52-53
Do’a
untuk memikat hati seseorang……………………........................….…54-55
Do’a
Mahabbah..………………………………………….….…………………..55-56
Amalan
agar diberikan keturunan yang sholih/ah......…………………......…56-57
Do’a
agar anak tidak rewel (agar tenang dan tidur)….............................….57-60
Do’a
agar segera dapat melunasi hutang…………………………….……….…..60
Do’a
Agar diberikan kepandaian/kecerdasan……………………………..…..60-61
Do’a
memohon kesembuhan……………………...........................…..……...61-63
Asmaa
sakit mata………………………….………........................….….…….63-64
Menyembuhkan
penyakit sukar kencing………………..………………..……64-65
Menyembuhkan
luka bakar…….……………..…………………….….….……..…65
Menyembuhkan
sakit gigi…………….………...……..…………………...……65-66
Menghilangkan
kegelisahan……………..…………...……………………...…66-67
Menghilangkan
rasa takut…………………..…………………...………..…..........67
Menambah
keberanian hati………………………………………...……...…….…68
Agar
cepat naik haji………………………..…………………..………………...68-69
Agar
tidak merasa lelah dalam perjalanan…………………………….....……69-70
Agar
memudahkan bayi lahir…………………………………………...….....…….70
Penangkal
sihir…………………..….……….………………………………….……71
Pertahanan
diri………………………..…………………………………....…….71-74
Agar
dagangan laris………………………………………………….........…..…….74
Agar
suara bagus dan nyaring………………………………...……………………75
Menghadapi
anak bengal……………………………………………….……….75-76
Agar
cepat tidur……………………………………………………...…...………..…77
Do’a
ketika terjadi angina kencang…………………………………………………78
Do’a
ketika melihat halilintar………………………………………….…………78-79
Do’a
ketika mendengar guruh …………………………………….………………..79
Do’a
memohon cuaca terang……………………………………..………...………79
Do’a
selesai mimpi yang baik……………………………………..………..………80
Do’a
selesai mimpi yang buruk ……………………...……….……………………80
Penjaggaan
agar tidak terkena bencana (kecurian, kebakaran, tenggelam dan lain-lain)…………………………………………………………..……………….80-81
Do’a
ketika memberikan zakat…………………………………………….………..81
Do’a
jawaban menerima zakat……………………………………………...………81
Do’a
ketika menerima pemberian orang lain…………………………...…………82
Do’a
atau ucapan kepada seseorang yang baru kembali dari beribadah haji…82
Asmaul
Husna & do’anya..…………...…...……………………………..….…..83-92
Khasiat
Asmaul Husna………………………………………………...……….92-114
Do’a
Nur Buawat dan ……………………………………….…………..……114-116
Khasiat
Do’a Nur Buwat dan Sholawat……...…………………..………….117-119
Surat
Al-Waqi’ah dan Khasiatnya…………………..……………..…..…….120-130
Do’a
Nishfu Sya’ban……………………………………………………..……130-132
KATA PENGANTAR
السلا
م عليكم ورحمة الله وبركاته
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan karuniaNya kepada kami, sehingga dapat
menerbitkan :”BUKU AMALIYAH KELUARGA BESAR PANTI ASUHAN YATIM PIATU DAN FAKIR
MISKIN MIFTAKHUL JANNAH” ini.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan dan
panutan kita Nabi Muhammad SAW., keluarganya, para sahabat dan orang-orang yang
meneruskan perjuangan beliau sampai akhir zaman.
Diterbitkannya buku amaliyah ini bertujuan sebagai salah satu sarana
dalam memberikan bimbingan dan pembinaan akhlak putra-putri di Panti Asuhan
Miftakhul Jannah yang dapat digunakan di dalam maupun di luar lingkungan Panti
Asuhan.
Apabila terdapat kekeliruan dalam penyusunan buku ini , kami selaku
penyusun yang dho’if mohon dibenarkan untuk menjauhkan dari kesesatan. Dan
kepada semua fihak yang membantu terbitnya buku ini, kami mengucapkan banyak
terima kasih.
Kami berharap buku ini dapat menjadi acuan yang dapat diamalkan secara
rutin oleh putera puteri serta Keluarga Besar Panti Asuhan Miftahul Jannah, dan
tidak menutup kemungkinan juga dapat diamalkan oleh kaum muslimin lainnya.
Semoga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya fiddunya wal
akhirah, amin.
السلا م عليكم ورحمة الله وبركاته و
Ketua
Panti Asuhan, Penyusun,
FAJAR SYAMSU, SE, MM MUHAMMAD MUJADI KS.

Miftakhul Jannah Poor
Orphans Reformatory
Based on empathy and love
to poor people who live in hard life, Miftakhul Jannah Poor Orphans Reformatory
is founded as a social institution that has orientation to distribute aids to
poor people. The reformatory is founded in 1 October 2009 located in Kuwon
Sidomulyo Bambanglipuro Bantul Yogyakarta Indonesia. Unfortunately, this
institution has not yet a permanent place to operate its activities and we hope
that we will have our own place someday. Islam seriously gives attention to
life matters such as economic and education issues. Therefore, Islam suggests
to all people to give their attention to such issues and make better changes.
Islam views that willingness and real action to make a batter chance of life is
a religious service when it is undertaken in the name of Allah SWT. It is based
on Al Qur’an and Hadits that the one who live in abundance should give
attention to poor people, particularly the orphans. The attempt to change
economic poorness and lack of education becomes responsibility to all parties
including poor people their own self. Weak parties have to do hard efforts to
make a better change of their bad life situations, while strong parties who
live in abundance should give real contribution to the weak. Islam calls this
contribution as zakat, infaq, or sodakhoh.
Relation mechanism of the rich and the poor can not work maximally when
it runs naturally, so that third party is needed as a mediator. The mediator is
fully responsible to assist the weak (poor orphans) in managing relief funds
from the rich (the donors). The mediator has moral and administrative
responsibility to undertake this mechanism. It also assists the poor to use the
relied funds maximally to increase their life quality in the future.
Miftakhul Jannah Poor
Orphans Reformatory serves as such moderator. This duty is undertaken based on
integrity and candidness in the name of Allah SWT, in the form of helping each
other (ta’awun). Though we have many
limitations in our operations, “Insya Allah” these do not hinder our heartfelt
intention to help the poor orphans. We can feel that the poor people and
orphans should be helped. Therefore, we hope that Mister or Madam….. has
pleasure to serve as donor for the poor orphans in our reformatory. Hopefully
that your kindliness becomes your religious service and may Allah bless you. About
us please visit at ; www.pantiasuhanmj.com or pantiasuhan-miftakhuljannah blogspot.com.
Contact us , 0274- 3251600 , 082138697600 .
KEISTIMEWAAN MENYAYANGI DAN
MENYANTUNI ANAK YATIM
Anak yatim harus selalu mendapatkan
kasih sayang dari kaum muslimin. Sebab membelai kasih anak yatim pahalanya
sangat besar. Sebaliknya menyia-nyiakannya adalah termasuk perbuatan dosa
besar, bahkan Allah SWT mencap sebagai pendusta agama. Sebagaimana ditegaskan
Allah SWT dalam Qur’an surat
Al Ma’uun :
1.
Ara-aitalladzii
yukadzdzibu biddiin.
1)
Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?fadzaalikalladzii yadu’ul yatiim.
2)
Itulah orang yang menghardik anak yatim,
2.
wa
laa yahudhdhu ‘alaa tha’aamil miskiin.
3)
Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
3.
fa
wailul lil mushalliin.
4)
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
alladziinahum
‘an shalaatihim saa
5)
(yaitu) orang-orang yang lalai dalam shalatnya, alladziina hum yuraa-uun
6)
lagi mereka itu riya
wayamna’uunal
maa’uun
7)
Dan enggan (untuk) memberi bantuan.
Adapun perihal keistimewaan menyantuni
anak yatim banyak diterangkan dalam hadits-hadits Nabi. Diantaranya adalah :
عَنْ
سَهْلِ ابْنِ سَعْدٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُ اَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ : اَناَ وَكَافِلُ الْيَتِيْمِ
فِى
الْجَنَّةِ هَكَذَا وَاَشَارَباِلسَّبَّابَةِ وَاْلوُسْطَى وَفَرَّجَ مَا
بَيْنَهُمَا. (رواه البخارى)
1.
‘An sahlibni sa’din radliyallahu’anhu annan
nabiyyu shallallahu’alaihi wa sallam. Qaala : anaa wa kaafilul yatiimi fil
jannati haa kadzaa. Wa asyaa robissabbaa bati wal wusthaa. Wa farraja maa
bainahuma.
1)
Diriwayatkan
dari sahabat Sahl bin Sa’ad radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam telah bersabda :
“Saya dan orang yang menanggung anak
yatim akan berada di surga bersama-sama seperti ini”. Bersabda demikian beliau sambil memberikan isyarat dengan jari
tengah dan jari telunjuknya,serta merenggangkan antara keduanya (HR. Bukhari).
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُمَا
اَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ قَبَضَ يَتِيْمًا
مِنْ بَيْنِ مُسْلِمِيْنَ اِلى طَعَامِهِ وَشَرَبِهِ اَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَةَ
الْبَتَةَ. اِلاَّ اَنْ يَعْمَلَ ذَنْبًا لاَيُغْفَرُ (رواه الترمذى)
2.
Wa’anibni
‘abbasiin radliyallahu ‘anhumma annan nabiyya shallahu ‘alaihi wa sallama qaala
: man qabadla yatiiman min baini muslimiina ilaa tha’aamihi wa syarabihi
adkhalahullahul jannatal batata. Illa an ya’mala dzanban laa yughfaru.
2)
Diriwayatkan
dari sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu’anhumma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah bersabda : “Barang siapa merawat anak yatim yang diambil dari kaum
muslimin dengan memberikan
makanan dan minuman, maka Allah akan
memasukkannya ke dalam surga secara langsung, kecuali kalau ia berbuat dosa
yang tidak terampuni” (HR. Tarmidzi).
وَعَنْ اَبِى
هُرَيْرَةَ رَضِىَ الله ُعَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ :اَنَا اَوَّلُ مَنْ يَفْتَحُ بَابَ الْجَنَّةِ اِلاَّ اَنِّى
اَرَى امْرَاَةً تُبَادِرُفِى. فَاَقُوْلُ : مَنْ اَنْتِ؟ فَتَقُوْلُ :
اَنَاامْرَاَةٌ قَعَدَتْ عَلىَ اَيْتَامِ لِى (رواه ابو يعلى)
3.
Wa’an
abii hurairata radliyallahu ‘anhu anna Rasulullahu Shallahu ‘alaihi wa sallam
qaala : anaa awwalu man yaftahu baabal jannati illaa annii araam raatan
tubaadirufii. Faaquulu : man anti? fataquulu : anamraatun qa’adat ‘alaa
aitamilii.
Diriwayatkan
dari sahabat Abi Hurairah radliyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallahu ‘alaihi
wa sallam, telah bersabda : “Aku adalah orang yang pertama kali akan membuka
pintu surga, dan ketika membuka pintu, aku melihat seorang wanita telah
mendahuluiku masuk. Sehingga aku bertanya : “Siapakah kamu?” Ia menjawab :
“Akulah wanita yang tabah merawat anak-anak yatim” (HR. Abu Ya’la).
Bila
hati seseorang keras sulit menerima nasihat dan kebenaran maka Rasulullah
memberikan solusi agar membelai rambut anak yatim dan memberikan santunan
kepadanya dan memberi makan fakir miskin. Sebagaimana hadits Nabi :
وَعَنْهُ اَنَّ رَجُلاً شَكَا اِلَى النَّبِيِ صَلَّى
اللهُ ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَسْوَةُ قَلْبِهِ. فَقَالَ : اَمْسَحْ رَأْسَ
الْيَتِيْمِ وَاطْعِمِ الْمِسْكِيْنَ (رواه احمد)
“Wa’anhu ana rajulan syakaa ilannabiyyi shallallahu
‘alaihi wa sallama qaswatu qalbihi. Faqaala : amsah ra’sal yatiimi wath’imil
miskiin”.
Diriwayatkan
dari sahabat Abi Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwa ada seorang lelaki yang
mengeluh kepada Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam karena kekerasan hatinya.
Maka Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Belailah kepala anak
yatim dan berilah makan orang miskin” (HR.Ahmad)”.
Disamping
itu Allah SWT memerintahkan agar selalu menginfakkan sebagian harta kita kepada
anak yatim dan orang miskin,sebagaimana tersebut pada firman Allah SWT, QS.
Al-Baqarah, 215.
“Yas-aluunaka
maa dzaa yunfiquun. Qul maaa anfaqtum min khairin falil walidaini wal aqrabiina
wal yataamaa wal masaakini wabnissabiili wamaa taf’aluu min khairin fainnallaha bihii ‘aliim”.
“Mereka bertanya
tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu
nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." dan apa
saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya”.
Allah
SWT akan memberikan pahala dan balasan yang berlipat ganda kepada orang yang
membelanjakan hartanya (menginfakkan) di jalan Allah. Sebagaimana firman Allah
dalam surat
Al-Baqarah ayat 261 :
“Matsalulladziina yunfiquuna amwalahum fii
sabiilillahi kamatsali habbatin ambatat sab’a sanaabila fii kulli sunbulatin
miiatu habbah. Wallahu yudha’ifu liman yasyaau. Wallahu waasi’un ‘aliim”.
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
Maka
agar kita senantiasa berbuat baik kepada siapa saja dan agar menjauhkan diri
dari sifat sombong dan membanggakan diri sebagaimana firman Allah pada surat An-Nisa’ ayat 36 :
وَاعْبُدُوْا
اللهَ وَلاَ تُشْرِكُوْابِهِ شَيْأً وَبِاالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَبِذِى
الْقُرْبىَ وَالْيَتَامَى
وَالْمَسَاكِيْنِ وَالْجَارِذِى الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ
وَالصَّاحِبِ باِلْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَا نُكُمْ.
اِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُحْتَالاً فَحُوْرًا
“Wa’budullaha
walaa tusrikuu bihi syaian wabilwaalidaini ihsaanan wabidhil qurbaa walyataamaa
wal masaakiini wal jaaridhil qurbaa wal jaril junubi wasshohibibil janbi
wabnissabiili wa maa malakat aimaanukum. Innallaha laa yuhibbu man kaana
muhtalin fahuura”.
“Dan
sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua, kerabat dekat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, Ibnu Sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki.
Sungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri”.

No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar