Panti Asuhan Miftakhul Jannah
Bantul Yogyakarta
Dengan Tabah
Meraih Cita –cita
(Testimoni
: dari Agustina Dwi Utari Bantul
Yogyakarta )
Assalamualaikum
Bapak dan Ibu pembaca Tabloid Hikmah yang saya hormati dan cintai ijinkanlah menceritakan kisah hidup yang saya alami , sudah
beberapa lama berada
di panti asuhan Miftakhul Jannah, panti asuhan yang damai dan tentram. Tempat
dimana kami menemukan sebuah keluarga baru yang mengalami nasib yang sama
yatim, piatu, yatim piatu, dan dhuafa. Dari situlah saya lebih semangat lagi
untuk belajar berlatih dan berusaha. Hingga sampai saat ini lulus pendidikan D3 di AMA Yogyakarta, tanpa
semangat motivasi dan dorongan dari pengurus Panti Asuhan Miftakhul Jannah ,
teman-teman serta bantuan dari para donator Pembaca Hikmah kami tidak akan sampai seperti ini. Masih ada
tujuh anak yang sedang melanjutkan di perguruan tinggi D3 maupun SI dengan
fakultas yang berbeda beda. Banyak hiburan di panti dengan adanya tamu yang
datang kami cukup terhibur kadang bakti sosial, berdoa bersama dan mengadakan
pengajian mupun istighosah di panti.
Dengan
keikhlasan, ketulusan, doa dan tawakal saya harus berjuang demi masa depan dan saya di sini tidak sendiri,
saudara-saudara yang tidak punya orang tua
bukan hanya saya dan itu adalah orang- orang terpilih karena disitulah
kita bisa mandiri, sabar, dan tegar.
Awalnya saya anak binaan dari salah satu
yayasan di Bantul seiring dengan waktu yayasan tersebut tidak berjalan kemudian
saya dimasukan ke Panti asuhan Miftakhul Jannah oleh tetangga yaitu bapak Sudiyono hingga sampai saat ini.
Dua
puluh tahun sudah saya menjadi anak yatim berbagai ejekan dari orang-orang yang
menghina saya dan keluarga saya hanya karena saya orang yang tak mampu dan
seorang anak yatim.
Ibu saya berjuang mencari nafkah demi saya dan
kakak saya. waktu ayah saya meninggal , saya berumur 7 bulan dan kakak saya 2,5
tahun. Ayah saya meninggal karena sakit komplikasi, jantung paru-paru. Sejak
dulu saya belum pernah mengenal sosok seorang ayah. Yang saya tahu hanya paman
dan kakek saya dari panti saya mengenal
figure seorang ayah Ust. Fajar Syamsu dan Ust. Rohmad yang tegas tapi suka
humor hampir tidak pernah marah dengan kami. Dan di panti asuhan ini saya juga
merasakan kasih sayang dari seorang ayah. Dari kecil ibu saya selalu
mengajarkan saya untuk mandiri, ikhlas, jujur, sabar lan nerimo karena Allah
sayang dengan orang yang seperti itu dari ini saya tanamkan pribadi teguh
seperti nasehat Ust Fajar selalu mengatakan tidak usah malu jadi anak panti
Insya Allah , Allah SWT akan memberikan keberkahan sama kamu dan anak –anak
lain di panti ini.
Berbagai
cemooh dan ejekan datang bahkan ada seorang yang menyuruh saya untuk putus
sekolah dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dari situ saya merasa harga
diri keluarga merasa di injak-injak dihina dan saya berusaha menunjukan bahwa
saya mampu dan saya layak untuk maju. Dari sekolah dasar sampai perguruan
tinggi saya bersyukur selalu mendapatkan beasiswa juga. Semoga kisah ini bisa
menjadi motivasi dan semangat untuk yang
senasib seperti saya ini, tetap sabar dan bersyukur. Terima kasih sekali lagi
kepada Bapak Ibu pembaca Tabloid Hikmah yang selama ini telah membantu teman
–teman kami dipanti Asuhan Miftakhul Jannah semoga kebaikannya mendapat balasan
dari Allah SWT amin .
KEGIATAN
PANTI ASUHAN
Bagi yang ingin membantu dapat
menghubungi Ustad Rohmad ( Pengurus Harian) di nomor 081328416439 yang berminat membantu silahkan kami
menyediakan nomor rekening atas nama Panti Asuhan Miftakhul Jannah, Rekening
BNI Trikora Yogyakarta : 0191609830 , Rekening BRI Kusumanegara Yogyakarta :
0986-01-002416-50-4 . Bagi yang berminat Buku Amaliyah edisi ke 4, sms saja di
082138697600 atau 085292460005 Insya
Allah kami berikan cuma-cuma selama masih ada.

No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar