Friday, 22 January 2016

Dengan Tabah Meraih Cita –cita (Testimoni : dari Agustina Dwi Utari Bantul Yogyakarta )

Panti Asuhan Miftakhul Jannah
Bantul Yogyakarta

Dengan Tabah
Meraih Cita –cita
(Testimoni : dari  Agustina Dwi Utari Bantul Yogyakarta )


Assalamualaikum Bapak dan Ibu pembaca Tabloid Hikmah yang saya hormati dan cintai ijinkanlah  menceritakan kisah hidup yang saya alami ,   sudah beberapa  lama   berada di panti asuhan Miftakhul Jannah, panti asuhan yang damai dan tentram. Tempat dimana kami menemukan sebuah keluarga baru yang mengalami nasib yang sama yatim, piatu, yatim piatu, dan dhuafa. Dari situlah saya lebih semangat lagi untuk belajar berlatih dan berusaha. Hingga sampai saat ini  lulus pendidikan D3 di AMA Yogyakarta, tanpa semangat motivasi dan dorongan dari  pengurus Panti Asuhan Miftakhul Jannah , teman-teman serta bantuan dari para donator Pembaca Hikmah  kami tidak akan sampai seperti ini. Masih ada tujuh anak yang sedang melanjutkan di perguruan tinggi D3 maupun SI dengan fakultas yang berbeda beda. Banyak hiburan di panti dengan adanya tamu yang datang kami cukup terhibur kadang bakti sosial, berdoa bersama dan mengadakan pengajian mupun istighosah di panti.
Dengan keikhlasan, ketulusan, doa dan tawakal saya harus berjuang demi masa depan  dan saya di sini tidak sendiri, saudara-saudara yang tidak punya orang tua  bukan hanya saya dan itu adalah orang- orang terpilih karena disitulah kita bisa mandiri, sabar, dan tegar.
 Awalnya saya anak binaan dari salah satu yayasan di Bantul seiring dengan waktu yayasan tersebut tidak berjalan kemudian saya dimasukan ke Panti asuhan Miftakhul Jannah oleh tetangga  yaitu bapak Sudiyono hingga sampai saat ini.
Dua puluh tahun sudah saya menjadi anak yatim berbagai ejekan dari orang-orang yang menghina saya dan keluarga saya hanya karena saya orang yang tak mampu dan seorang anak yatim.
 Ibu saya berjuang mencari nafkah demi saya dan kakak saya. waktu ayah saya meninggal , saya berumur 7 bulan dan kakak saya 2,5 tahun. Ayah saya meninggal karena sakit komplikasi, jantung paru-paru. Sejak dulu saya belum pernah mengenal sosok seorang ayah. Yang saya tahu hanya paman dan kakek saya dari panti  saya mengenal figure seorang ayah Ust. Fajar Syamsu dan Ust. Rohmad yang tegas tapi suka humor hampir tidak pernah marah dengan kami. Dan di panti asuhan ini saya juga merasakan kasih sayang dari seorang ayah. Dari kecil ibu saya selalu mengajarkan saya untuk mandiri, ikhlas, jujur, sabar lan nerimo karena Allah sayang dengan orang yang seperti itu dari ini saya tanamkan pribadi teguh seperti nasehat Ust Fajar selalu mengatakan tidak usah malu jadi anak panti Insya Allah , Allah SWT akan memberikan keberkahan sama kamu dan anak –anak lain di panti ini.
Berbagai cemooh dan ejekan datang bahkan ada seorang yang menyuruh saya untuk putus sekolah dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dari situ saya merasa harga diri keluarga merasa di injak-injak dihina dan saya berusaha menunjukan bahwa saya mampu dan saya layak untuk maju. Dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi saya bersyukur selalu mendapatkan beasiswa juga. Semoga kisah ini bisa menjadi motivasi dan semangat  untuk yang senasib seperti saya ini, tetap sabar dan bersyukur. Terima kasih sekali lagi kepada Bapak Ibu pembaca Tabloid Hikmah yang selama ini telah membantu teman –teman kami dipanti Asuhan Miftakhul Jannah semoga kebaikannya mendapat balasan dari Allah SWT amin .

KEGIATAN PANTI  ASUHAN
 Bagi yang ingin membantu dapat menghubungi Ustad Rohmad ( Pengurus Harian) di nomor 081328416439   yang berminat membantu silahkan kami menyediakan nomor rekening atas nama Panti Asuhan Miftakhul Jannah, Rekening BNI Trikora Yogyakarta : 0191609830 , Rekening BRI Kusumanegara Yogyakarta : 0986-01-002416-50-4 . Bagi yang berminat Buku Amaliyah edisi ke 4, sms saja di 082138697600 atau   085292460005 Insya Allah kami berikan cuma-cuma selama masih ada.




No comments:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Komentar