Wednesday, 4 December 2013

Al- Quran sebagai pedoman hidup



Al- Quran sebagai pedoman hidup
al-quran.png
Oleh Dr. Muhibbuthabry, M.Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

ALQURAN merupakan petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia di permukaan bumi ini. Hidup dengan petunjuk berarti hidup di bawah cahaya yang terang benderang. Ibarat lilin yang menerangi di saat gelap gulita. Alquran menerangi umat Islam di tengah-tengah kegulitaan hidup. Di saat gelap gulita, secercah cahaya begitu berguna. Hidup tanpa Alquran berarti gelap tanpa cahaya, tanpa cahaya di saat gelap berarti tanpa panduan dan kepastian kaki melangkah.

Allah Swt menggunakan permisalan matahari dan bulan sebagai petunjuk. Kebutuhan manusia terhadap pedoman hidup, ibarat butuhnya gelap pada cahaya. Pastinya sungguh amat berbahagia orang yang senantiasa mengikuti petunjuk Alquran sebagai pedoman hidup di permukaan bumi Allah ini. “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkannya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)...” (QS. Yunus: 5)

Posisi Alquran bagi seorang muslim, di samping menjadi penawar untuk segala penyakit ruhani dan jasmani juga menebar rahmat bagi diri dan lingkungan sekitarnya. Perlu membaca, menghayati, mencerdasi dan mengamalkan segala titah Alquran sebagai pedoman hidup demi meraih sebuah kehidupan yang penuh ridha dan maghfirah Allah Swt, tanpa itu semua Alquran tidak akan menjadi pedoman apa-apa bagi para pembacanya, sebagaimana firmanNya: “Dan kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra: 82).

Mengingat Alquran diturunkan pada bulan yang penuh dengan berkah dan maghfirah ini, yaitu bulan Ramadhan sehingga juga diwajibkan bagi umat Islam untuk berpuasa yakni menahan diri dari makan-minum, bersetubuh dan segala hal-hal yang membatalkannya, maka begitu banyak pelajaran dan hikmah yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia, khususnya umat Islam. Ramadhan telah mengajarkan umat Islam tentang arti penting sebuah keberkahan hidup.

Ada beberapa catatan penting yang perlu kita cerdasi secara bersama tentang Ramadhan sebagai bulan yang istimewa dalam perpsektif Alquran, yang ditandai dengan turunnya Alquran, satu-satunya pedoman dan petunjuk kebenaran dalam kehidupan seorang muslim. Alquran memberikan rambu-rambu kehidupan kepada manusia, mulai dari lampu kuning, hijau, merah dan grey (abu-abu), selain hitam dan putih tentunya. Akibat yang satu dengan lainnya masing-masing berbeda, tidak menghalalkan segala cara dan tidak mengharamkan semua perkara.

Alquran menjadi pelita bagi seseorang agar mampu menangkap rambu-rambu kehidupan dan akibatnya. Jangan sampai gemerlap lampu itu membuat terlena, karena apabila kita terlena maka tentunya akan terjerumus menjadi orang yang buta warna petunjuk dan barangkali akan terjebak mengejar kilauan fatarmorgana. Fatamorgana, termasuk godaan mata, selalu indah dalam pandangan namun tak pernah terbukti di alam nyata. Ia selalu berbentuk impian dan angan-angan (tamanni) dari pada harapan dan cita-cita (taraji).

Bulan Ramadhan merupakan arena pergulatan penting guna membina kualitas pribadi seseorang melalui berbagai pendidikan ruhani. Ragam ritual dan ketulusan spiritual diselenggarakan sebagai bekal menyonsong “peperangan” sebenarnya dalam hidup di sebelas bulan berikutnya. Dari awal sampai akhir Ramadhan adalah saat-saat menempa berbagai pelatihan guna mendewasakan hati, pikiran dan sikap selama ini. berbagai ujian digelar guna membina jiwa yang kokoh dan kukuk.

Ramadhan menjadi bulan suci dan penuh berkah untuk umat Islam, karena di dalamnya terdapat ragam pengorbanan. Ramadhan menjadi berkah karena enam keutamaan yaitu; bulan diturunkannya Alquran, puasa di siang hari, shalat Tarawih di malam hari, Lailatul Qadr (malam penentuan bagi hidup seeorang), pelaksanaan Zakat Fitrah dan Hari Raya Idul Fitri. Sungguh suatu bulan yang selalu menuntun umatnya ke jalan yang benar untuk menggapai ridha Allah.

Oleh karena itu, dari keenam peritiwa selama Ramadhan itu merupakan simbol-simbol tersendiri bagi tuntunan dan dapat dijadikan sebagai pedoman implementatif dalam kehidupan manusia. Semuanya bukan tanpa makna, hikmahnya kembali kepada pelakunya bahkan dapat menentukan kualitas hidup seseorang di masa yang akan datang. Allah telah mengingatkan, apabila ingin selamat hidup di dunia dan akhirat kelak, maka berpegang teguhlah kamu pada tali Allah (Alquran dan al-Sunnah).

No comments:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Komentar