ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN
MALAIKAT
Termasuk ke dalam Rukun Iman adalah mengimani
malaikat. Di antara berbagai peran malaikat yang istimewa adalah memberikan
syafa’at kepada orang-orang yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
memohonkan ampun bagi orang-orang mu’min. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا
سُبْحَانَهُ بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ
(٢٦) لا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ (٢٧)يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يَشْفَعُونَ
إِلا لِمَنِ ارْتَضَى وَهُمْ مِنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ (٢٨)
“Sebenarnya (malaikat – malaikat itu) adalah
hamba – hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan
mereka mengerjakan perintah – perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu
yang dihadapan mereka dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberikan
syafa’at melainkan kepada orang – orang yang diridhai Allah,
dan mereka selalu berhati – hati karena takut kepada-Nya” (Q.S. Al-Anbiyaa’:
26-28)
هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ
وَمَلائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ
بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
“Dialah yang memberi
rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu),
agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang).Dan Dia
Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ahzâb:
43)
Alangkah bahagianya menjadi orang-orang yang
dicintai para malaikat, mendapatkan syafa’at, pertolongan, dan doannya. Oleh
karena itu , mari kita resapi sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam berikut ini mengenai 14 golongan yang didoakan oleh malaikat. Semoga
kita termasuk di dalamnya. Allahumma aamiin.
1.
Orang
yang tidur dalam keadaan bersuci
مَنْ
بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ يَسْتَيْقِظْ إِلاَّ قَالَ
الْمَلَكُ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلاَنٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.
“Barangsiapa yang tidur dalam
keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan
bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena
tidur dalam keadaan suci.” (HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)
2.
Orang
yang sedang duduk menunggu waktu shalat
أَحَدُكُمْ مَا قَعَدَ يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ فِيْ صَلاَةٍ مَا
لَمْ يُحْدِثْ تَدْعُوْ لَهُ الْمَلاَئِكَةُ :اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ
اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ
“Tidaklah
salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada
dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah,
ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’.” (HR. Imam
Muslim dariAbu Hurairah,).
3.
Orang-orang
yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الصَّفِ
اْلأَوَّلِ
“Sesungguhnya Allah dan para
malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf
terdepan.” (Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra’
bin ‘Azib)
4.
Orang
yang menyambung shaf shalat berjamaah
إِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ الصُّفُوْفَ
“Sesungguhnya Allah dan para
malaikat selalu berselawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf.” (Para Imam
yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim meriwayatkan
dari Aisyah)
5.
Para
malaikat mengucapkan ‘aamiin‘ ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah
إِذَا قَالَ اْلإِمَامُ (غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ
عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ) فَقُوْلُوْا: آمِيْنَ, فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ
قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Jika
seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka
ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan
dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu.” (HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah)
6.
Orang
yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat
اَلْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِيْ
مُصَلاَّهُ الَّذِي صَلَّى فِيْهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ
اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ
“Para malaikat akan selalu
berselawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian
selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia
belum batal wudhunya,(para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan
sayangilah ia.'” (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah)
7.
Orang-orang
yang melakukan shalat Shubuh dan Ashar secara berjamaah
تَجْتَمِعُ مَلاَئِكَةُ اللَّيْلِ
وَالنَّهَارِ فِيْ صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ، قَالَ:
فَيَجْتَمِعُوْنَ فِيْ صَلاَةِ الْفَجْرِ، قَالَ: فَتَصْعَدُ مَلاَئِكَةُ
اللَّيْلِ وَتَثْبِتُ مَلاَئِكَةُ النَّهَارِ، قَالَ: وَيَجْتَمِعُوْنَ فِيْ
صَلاَةِ الْعَصْرِ، قَالَ: فَتَصْعَدُ مَلاَئِكَةُ النَّهَارِ وَتَثْبِتُ
مَلاَئِكَةُ اللَّيْلِ، قَالَ: فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ
عِبَادِي، قَالَ: فَيَقُوْلُوْنَ أَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّوْنَ
وَتَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّوْنَ فَاغْفِرْ لَهُمْ يَوْمَ الدِّّيْنِ.
” Para
malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai
hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke
langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul
lagi pada waktu shalat ‘asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari
(hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada
malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian
meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang
melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan
shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat.'” (HR.
Imam Ahmad dari Abu Hurairah,)
8.
Orang
yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ
مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ. كُلَّمَا دَعَا ِلأَخِيْهِ
بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ. وَلَكَ بِمِثْلٍ.
“Doa
seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang
didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan.Pada kepalanya ada seorang malaikat
yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan
sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun
mendapatkan apa yang ia dapatkan.'” (HR. Imam Muslim
dari Ummud Darda’, Shahih Muslim 2733)
9.
Orang-orang
yang berinfak
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ
يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا.
وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا.
“Tidak
satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat
turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata,
‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’.Dan
lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil).'” (HR.
Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah)
10.
Orang
yang sedang makan sahur
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى
الْمُتَسَحِّرِيْنَ
“Sesungguhnya Allah dan para
malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur” (HR. Imam Ibnu
Hibban dan Imam Ath Thabrani, dari Abdullah bin Umar)
11.
Orang
yang sedang menjenguk orang sakit
إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ
الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ
غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ
مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ
مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ.
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya Чαπƍ muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan
sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka
diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari
maka tujuh puluh ribu malaikatmendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore
tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat
mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR.
at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).
12.
Seseorang
yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain
إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ
السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ فِى جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ
لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
Sesungguhnya
Allah, para malaikat-Nya dan penghuni bumi dan langit sampai semut yang berada
di lubangnya dan bahkan sampai ikan benar-benar bershalwat atas pengajar
manusia kebaikan (H.R.Tirmidzi)
13.
Orang yang
bershalawat kepada Rasulullah saw
مَنْ صَلَّى عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ
وَسَلَّمَ صَلاَةً، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَمَلاَئِكَتُهُ سَبْعِيْنَ صَلاَةً,
فَلْيُقِلَّ عَبْدٌ مِنْ ذَلِكَ أَوْ لِيُكْثِرْ.
“Barangsiapa yang bershalawat kepada Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam sekali saja, maka Allah dan para Malaikatnya akan
bershalawat kepadanya sebanyak tujuh puluh shalawat, maka sedikitkanlah atau
perbanyaklah seorang hamba dalam membacanya. (H.R.Ahmad dari Abdullah bin Amr ra)
14.
Orang yang bertaubat Nashuha
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ
حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ
لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ
لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ
عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ
وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat
yang berada di sekelilingnya, bertasbih memuji Rabb-nya, dan mereka beriman
kepada-Nya, serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, (seraya
mengucapkan): 'Ya Rabb-kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu,
maka berilah ampunan kepada orang-orang, yang bertaubat dan mengikuti jalan
Engkau, dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala," –
"ya Rabb-kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn, yang telah Engkau
janjikan kepada mereka, dan orang-orang shaleh di antara bapak-bapak mereka,
dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana," – (QS.40:Al Mu’min : 7-8))
-----------------------------
H.Untung Santosa
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar